Kesendirian...(Curhat edisi #2)

Kesendirian adalah sebuah pelajaran,

Kesendirian memberi makna pada diri untuk lebih menghargai arti sebuah kebersamaan..
Kesendirian memberi ruang untuk menata kembali semua makna yang sempat berserakan,
Kesendirian,
Memberi kesempatan untuk lebih menghargai mereka yang sempat hadir dalam hari-hari yang berlalu,

Mereka yang memberi cinta dan perhatian, mereka yang selalu hadir saat dibutuhkan..

Di sisi lain,

Kesendirian adalah sebuah godaan,

Godaan untuk menyalahkan,
bahkan tidak mensyukuri semua nikmat ukhuwah yang didapatkan,
Menyalahkan mereka yang terlupa untuk menyapa,

Padahal diri ini juga tidak berikhtiar untuk bertanya,
Bahkan meski sekedar tanya “bagaimana kabar perjuangan disana?”

Kesendirian adalah godaan,

Godaan untuk menjadi egois melankolis,
seakan semua yang terjadi adalah beban,
seakan diri ini yang paling menderita,
terlupa..dengan semua permasalahan lain saudara seiman,
yang terkadang lebih berat dan menekan,

Yang luput dari perhatian,
Seakan kesendirian,
dengan jahatnya mendoktrin diri,
Untuk menuntut diperhatikan,
Tanpa ada iktikad untuk memperhatikan,

Kesendirian terkadang menjadi goda yang teramat berbahaya,
Ketika hati ini tidak lagi mendapatkan frekuensi Iman yang layak,
Ketika hati ini tidak lagi berpalang,

Dan kesendirian,
Selalu menjadi peluang,
Peluang bagi syaiton untuk mempengaruhi fikiran,
peluang bagi banyak jebakan yang disiapkan,
Agar diri ini jatuh dalam kemusyrikan,
Memperturutkan duniawi dan menyingkirkan semua ideologi,
Peluang untuk tergoda menyalahkan ketetapanNya,
Seakan Ia memberi di luar kesanggupan,
Padahal tiap ujian telah diukur kadarNya
tak kan pernah melebihi apa yang sanggup ditanggung jiwa,
Karna Allah tau yang hambaNya butuhkan,
Lebih dari sekedar yang diinginkan..


Ah..kesendirian...

Kadang ku merasa bimbang,
berada di dunia yang lapang ini,

Menghalangiku..menempuh semua perjalanan imanku..
akupun ingat..semua teman-temanku..
Yang masih coba membimbingku..
(fatih-futur)

Teman..
Andai diri ini masih pantas untuk meminta,
Bolehkah kupinta sebait doa darimu?
Hanya agar diri ini masih tegar membersamai perjuanganmu,
Meski berbeda jarak, berbeda keadaan..

Bolehkah lagi kupinta?
agar memaafkan semua keegoisan diri,
yang tidak seimbang dalam memaknai ukhuwah selama ini,

Karna..
yang terberat dari ukhuwah ini adalah,

Ketika diri ini lebih banyak dikenal daripada mengenal,

Kemudian diri ini tidak sempurna dalam menanggapi cinta dan keikhlasan

Yang hadir dalam setiap perjumpaan..


Maafkan sahabat..jika diri ini masih demikian..
Mengutip dari ungkapan Salim A.Fillah,
...saat ikatan melemah,
saat keakraban merapuh,
saat salam terasa menyakitkan,
saat kebersamaan serasa siksaan,
saat pemberian bagai bara api,
saat kbaikan justru melukai,
aku tau yg rombeng bukan ukhuwah kita..

hanya iman kita yg sakit dan mengerdil

mungkin dua-duanya...
Mungkin kau saja...

Tp tentu terlebih sering,

imankulah yg compang camping

Terlebih sering,
Frekuensi iman ku yang melemah,
Hingga tak sanggup menemui dan membersamai gelombang imanmu

Maafkan..dan saling mendoakan..:)

# Teriring doa..agar Allah berikan segala yang terbaik untukmu,
menjaga keistiqomahan dan keimanan serta hidayahNya padamu,
dan masih memberikan lain kesempatan,

Agar diri ini masih dapat berjumpa dalam keadaan iman yang lebih baik,

Dan smoga Allah meridhoi ukhuwah yang sempat tercipta (dan insyaAllah akan selalu terjaga)..di dunia hingga bertemu kembali di syurgaNya kelak..:)

Aamiin..

Catatan hati dalam sebuah kesendirian,
Salam cinta dan ukhuwah,
teruntuk semua sahabat, akhi wa ukhtifillah, yang pernah hadir dan mengisi hari-hari hingga detik ini,
karna bagiku, kita adalah puzzle,
Meski ada satu bagian yang hilang, selalu ada tempat di hati ini untuk bagian tersebut..
Selamanya dan takkan terganti..

Jakarta, 6 November 2011
Indah P.S
^-^